Minggu, 05 September 2010

Mudik Bareng Sido Muncul Dilepas Empat Menteri



Caption: Menteri Perhubungan Fredy Numberi sedang meninjau bus-bus sesaat sebelum melepas para pemudik bersama gratis Sido Muncul di arena parkir barat PRJ Kemayoran jakarta, Minggu siang (5/9).

Laporan: Djoharudin

RMOL. Berbagai produsen ramai-ramai menggelar acara mudik bareng. Sa¬lah satunya, PT Sido Muncul. Sebagai bentuk kepedulian dan ucapan terima kasih kepada para pedagang jamu, PT Sido Muncul kembali menyelenggarakan kegiatan Mudik Gratis Bersama Pedagang Jamu se-Jabotabek.
Kegiatan Mudik Gratis yang ke-21 tahun ini diadakan di area parkir barat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran Jakarta, Minggu siang (5/9). Para pemudik yang merupakan pedagang jamu se Jabodetabek beserta keluarganya sejak pukul 05.00 WIB memadati halaman PRJ untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
Mereka dilepas oleh Menteri Perhubungan Fredy Numberi, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, SIP, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Dra Kustantinah, dan Kombes Pol Haris mewakili Kapolda Metro Jaya.
Menko Kesra Agung Laksono dalam sambutannya berharap mudik gratis dapat diterapkan di seluruh perusahaan, karena lebih terkoordinir membantu masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah. Pemerintah memberikan apresiasi kepada produsen jamu ini atas partisipasinya dalam menyelenggarakan mudik bersama secara gratis.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum penglepasan para peserta mudik dihibur oleh bintang-bintang iklan Sido Muncul seperti Donny Kesuma, Rieke Dyah Pitaloka, Lula Kamal, Yuni Shara dan artis lainnya. Para pemudik juga diberikan berbagai hadiah hiburan.
Kegiatan mudik gratis ke-21 yang diselenggarakan oleh PT Sido Muncul diikuti oleh sekitar 18.000 pedagang jamu sejabotabek beserta keluarganya dan para pedagang asongan.
Menggunakan 280 unit bus, keberangkatan para pemudik secara serentak diberangkatkan dari Jakarta, Bandung, Bogor, Tangerang, Cikampek, Cibinong dan Cilegon dengan tujuh kota tujuan yaitu Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjar Negara, Solo, Wonogiri dan Yogyakarta.
Kegiatan mudik gratis Sido Muncul bersama pedagang jamu se-jabotabek dimulai sejak tahun 1991. Sebagai pionir kegiatan Mudik Gratis, Sido Muncul akan terus melakukan tradisi ini.
Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, program mudik gratis ini selain membantu pedagang jamu juga ikut membantu pemerintah dalam menyelenggarakan mudik lebaran.
PT Sido Muncul sendiri sejak tahun 1991 telah menyelenggarakan program mudik gratis sebanyak 21 kali dengan total pemudik yang diangkut mencapai sekitar 250.000 pemudik.
Awalnya kegiatan mudik ini hanya untuk para pedagang jamu bersama keluarganya. Namun seiring waktu berjalan sejak tahun 2004 bersamaan dengan adanya divisi baru (divisi food) di Sido Muncul, mudik gratis juga diikuti oleh pedagang asongan yang menjual produk-produk Sido Muncul.
Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan selain telah menjadi tradisi perusahaan dan bagian dari ucapan terima kasih kepada para penjual jamu, acara mudik gratis ini sebagai bentuk partisipasi untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyelenggarakan lebaran.
Sebagai perusahaan jamu dan farmasi, Sido Muncul melalui produk-produk unggulan Tolak Angin dan Kuku Bima Energi selama bulan ramadhan terus mensosialisasikan produk-produknya dengan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukannya. ***


Bermula Dari Rasa Prihatin

PERUSAHAAN jamu PT Sido Muncul setiap tahun menggelar mudik gratis bagi para penjual jamu dan pedagang asongan se-Jabodetabek ke kota-kota di Jawa. Mudik gratis tahun 2010 merupakan yang ke 21 kalinya.
"Selain penjual jamu seduh malam, penjual jamu dorong dan ibu-ibu penjual jamu gendong, kami juga mengajak para pedagang asongan untuk ikut mudik bareng," ujar Irwan Hidayat, Dirut PT Sido Muncul di sela-sela penglepasan 280 bus yang mengangkut 18.000 pedagang jamu se-Jabotabek di area parkir barat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran Jakarta, Minggu, (5/9).
Mereka dilepassecara resmi oleh Menteri Perhubungan Fredy Numberi, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar dan Gubernur DKI Fawzi Bowo.
Menurut Irwan Hidayat, program ini sangat sukses membangun image (citra) korporat yang sangat bagus di tengah-tengah masyarakat luas. Tidak hanya itu, karena program ini diberitakan secara luas oleh media massa baik cetak maupun elektronik, maka citra perusahaan Sido Muncul yang peduli pada sesama juga terbentuk di kalangan perusahaan lain dan masyarakat secara luas.
Latar belakang penyelenggaraan kegiatan yang diawali sejak tahun 1991 itu, didorong keinginan memberikan "hadiah" kepada para penjual jamu.
''Yang pertama ide dasarnya itu. Cuma kita berpikir apa ya hadiahnya. Apa dikasih sarung, apa dikasih apa? Nah pada waktu itu, kita baca di koran-koran, kalau pulang mudik itu sangat sulit, baik karena melambungnya ongkos, terbatasnya angkutan umum sehingga penumpang harus berebut. Sehingga kita sering lihat ada ibu-ibu atau anak perempuan yang mesti naik dari jendela kereta api atau bus. Saling dorong. Duh…pemandangan itulah yang melatarbelakangi munculnya ide mudik bareng dan gratis.
‘’Jadi bukan ide atau gagasan saya saja, tapi ada tim marketing, saya kan cuma juru bicara,'' kata Irwan.
Untuk pertama kalinya mudik lebaran tahun 1991 diikuti oleh 2.500 orang dengan menggunakan 50 unit bis, diberangkatkan dari Lapangan Parkir Timur Senayan.
Sejak saat itu PT Sido Muncul selalu menyelenggarakan Mudik Gratis bagi para pedagang jamu se-Jabotabek setiap tahunnya.
Tahun 2004, jumlah penumpang yang diangkut sudah mencapai 14.000-an penumpang dengan tujuan beberapa kota di Jawa Tengah.
Sampai saat ini jumlah penumpang yang diangkut PT Sido Muncul sudah lebih 150.000 penumpang. Yang diangkut bukan hanya penjual jamu Sido Muncul, tapi mencakup penjual jamu lain serta para pedagang asongan.
Irwan mengakui, program mudik gratis Sido Muncul setelah berlangsung 20 tahun, paradigmanya menjadi bergeser. Sebab dalam praktiknya produk Sido Muncul yang dijual langsung oleh para penjual di tenda-tenda atau kios-kios jamu itu hanya sekitar 15 persen saja dari keseluruhan produksi perusahaannya.
''Sekarang 85 persen pemasaran produk kami di jual outlet-outlet, di toko-toko, dan pasar swalayan. Cuma kita tidak ingin dikatakan kacang meninggalkan lanjaran, yang seolah melupakan penjual jamu langsung yang dulu menjadi pionir. Itulah substansinya,'' kata Irwan merendah.
Irwan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kini sudah banyak perusahaan yang mengadakan program mudik gratis bagi karyawannya dan pelanggannya. Dalam beberapa tahun terakhir kegiatan ini telah diikuti oleh beberapa perusahaan besar lain seperti perusahaan rokok, mie, minuman, dan lain-lain.
Menurut dia, program ini sangat menguntungkan perusahaan. Sebab lewat program mudik Lebaran ini, lama-lama Sido Muncul menjadi populer yang disertai tambah lakunya produk-produk jamu Sido Muncul, seperti Kuku Bima Energi, Tolak Angin, Kopi Ginseng, Kopi Energi dan lain-lain.
Bahkan, kata Irwan, seakan-akan fenomena mudik gratis ini menjadi trade mark-nya produk Sido Muncul.
Dampak langsung bagi perusahaan, kata Irwan, keuntungan perusahaan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
''Keuntungan kami terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Keuntungan itu sudah barang tentu mengikuti pertumbuhan omzet, hingga dalam lima tahun terakhir omzet perusahan naik mencapai 800 persen.''
Irwan tak terlalu hirau terhadap istilah untuk kegiatannya itu, apakah itu yang dinamakan CSR (Corporate Social Responsibility) atau apa. Bagi dia yang penting berbagi berkat kepada sesama. Itu saja. Karena itu, kata Irwan Hidayat, pada akhirnya program mudik yang awalnya cuma dilatarbelakangi oleh keinginan untuk sekedar memberikan hadiah itu, menjadi bagian dari tanggung jawab sosial korporat.
''Artinya kami mengalokasikan dana tanggung jawab sosial lewat cara memudikkan orang-orang yang mempunyai andil memajukan perusahaan, ya seperti mereka itu, penjual jamu, pedagang asongan. Tanggung jawab sosial lain ada seperti memberikan penghargaan,'' katanya. (DJO)


Kilas Balik “Mudik Gratis Sido Muncul”

Bicara masalah ”Mudik Gratis”, masyarakat biasanya akan teringat dengan satu kegiatan mudik massal yang diselenggarakan oleh PT. Sido Muncul. Di berbagai berita di media, baik cetak maupun elektronik tergambar ribuan pedagang jamu sejabotabek dan keluarganya dilepas dari area Parkir Barat Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan acara mudik gratis.
Awalnya lokasi yang dipakai adalah Parkir Timur Senayan, tetapi seiring waktu berjalan dengan bertambahnya jumlah peserta maupun armada yang digunakan, lokasinya dipindahkan ke area yang lebih luas.
Kegiatan mudik gratis merupakan satu fenomena yang menarik karena di area tempat pemberangkatan sejak pukul 05.00 WIB telah diramaikan oleh pemudik dengan berbagai barang yang mereka bawa seperti dos – dos yang berisi buah tangan untuk para kerabatnya, tas pakaian dengan ukuran besar, barang – barang elektronik maupun baranng-barang lainnya dalam ukuran besar.
Secara antusias para pemudik mengikuti semua acara yang digelar panitia penyelenggara menjelang saat diberangkatkan seperti hiburan musik dengan menghadirkan artis – artis ibu kota juga para bintang iklan Sido Muncul, pembagian doorprize, hingga puncak acara yaitu pelepasan pedagang jamu oleh pejabat berwenang seperti Menteri Perhubungan dan Menteri Tenaga Kerja yang dapat dipastikan selalu hadir dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Kegiatan mudik gratis, pada akhirnya menjadi satu tradisi yang tidak saja diagendakan oleh PT Sido Muncul tetapi juga oleh Departemen Perhubungan RI karena dinilai sebagai kegiatan yang dapat membantu pemerintah mengatasi masalah mudik lebaran bagi kalangan menengah kebawah. Selain itu juga merupakan contoh partisipasi yang patut ditiru oleh perusahaan – perusahaan lain.
Mudik Gratis SidoMuncul bagi pedagang jamu se-Jabotabek awalnya dimulai pada tahun 1991. Saat itu pihak manajemen prihatin dengan masalah yang dihadapi para pekerja dari Jakarta yang ingin merayakan hari Raya Lebaran di daerah asalnya, tetapi selalu mendapati kesulitan masalah angkutan/kendaraannya. Salah satu direksi menyarankan untuk memberikan hadiah lebaran bagi pedagang jamu dalam bentuk menyediakan angkutan lebaran bagi mereka dan keluarganya secara gratis.
Banyak pilihan pada saat itu, misalnya dengan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) atau dengan berbagai hadiah yang lain. Namun hal tersebut dirasakan kurang menyentuh kepada substansi masalah yang mereka hadapi pada saat menjelang lebaran yaitu keinginan untuk dapat mudik secara murah, nyaman dan aman serta bisa berbarengan dengan teman seprofesi (sesama penjual jamu).
Jadi, dari hasil survey yang dilakukan oleh menajemen PT. Sido Muncul pemikiran yang tepat saat itu adalah memberikan kesempatan bagi pedagang jamu dan keluarganya untuk dapat mudik dengan gratis, tanpa syarat apapun asalkan mereka pedagang jamu boleh menjadi peserta mudik gratis. Jamu yang diperdagangkanpun tidak harus jamu dari Sido Muncul. Saat itu justru banyak para penjual jamu yang tidak / belum menjual produk-produk Sido Muncul. Jadi pedagang jamu mendapatkan tiket mudik gratis ke kota asalnya tanpa komitmen apapun.
Dan untuk pertama kalinya mudik lebaran gratis dilaksanakan pada tahun 1991 diikuti oleh 2.500 orang dengan menggunakan 50 unit bis, diberangkatkan dari Lapangan Parkir Timur Senayan.
Sejak saat itu PT Sido Muncul selalu menyelenggarakan Mudik Gratis bagi para pedagang jamu se-Jabotabek setiap tahunnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah peserta dan armadanya terus bertambah. Pada tahun 1995 (mudik gratis ke-5) jumlah peserta 10.000 dengan mengunakan 120 unit bus yang diberangkatkan dari Parkir Timur Senayan dengan 6 kota tujuan yaitu Cirebon, Tegal, Kuningan, Banjarnegara, Wonogiri dan Solo. Pada tahun 2010, ada penambahan kota tujuan yaitu Yogyakarta.
Kegiatan yang dilakukan PT SidoMuncul merupakan kegiatan mudik gratis terbesar yang dilakukan oleh pihak swasta. PT SidoMuncul juga merupakan pionir ”Mudik Gratis”. Dalam beberapa tahun terakhir kegiatan ini telah diikuti oleh beberapa perusahaan besar lain seperti perusahaan rokok, mie, minuman, dan lain-lain.
Pada tahun 2002, PT Sido Muncul mendapatkan penghargaan dari dua menteri sekaligus. Penghargaan dari Menteri Perhubungan RI, Agum Gumelar karena PT Sido Muncul telah memulangkan pemudik total peserta 126.500 orang (1991 – 2002). Sementara penghargaan dari Menakertrans Jacob Nuwawea, karena PT Sido Muncul dinilai telah cukup banyak membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah mudik lebaran. (DJO)