Kamis, 19 November 2009

Menanti Kiprah IPTPI Yang Lebih Konkret




Mendiknas: Teknologi Pendidikan
Menjawab Persoalan Pendidikan



Teks Foto: Mendiknas Mohammad Nuh memukul gong pembukaan seminar nasional “Peran Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional” di Jakarta.


Jakarta: Pendidikan perlu terus menerus dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi pendidikan. Dengan demikian, akses pendidikan masyarakat semakin terbuka luas dan berlangsung secara efektif dan efisien.
“Teknologi pendidikan perlu terus dikembangkan untuk menjawab persoalan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas. Dengan teknologi pendidikan maka persoalan ketersediaan bisa dikurangi sebagian, demikian juga persoalan keterjangkauan," kata Mendiknas Mohammad Nuh pada Seminar dan Workshop Nasional bertajuk “Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional” di Jakarta, Rabu (18/11).
Menurut M. Nuh, teknologi pendidikan berperan sebagai pendukung dan penggerak proses pendidikan. Dengan IT bisa menggerakkan bukan saja bab pelajaran yang diajarkan.
“Misalnya, Matematika menggunakan IT, tapi sekaligus juga men-drive guru, murid, atau orangtuanya untuk belajar IT," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Fasli Jalal mengatakan, dengan teknologi pendidikan peluang mendapatkan akses yang lebih luas bagi semua anak bangsa dan pemangku pendidikan semakin meningkat. Teknologi ini memerlukan budaya baru, sehingga belum tersedia bagi banyak pengguna.
"Jadi diperlukan kesabaran terus menerus untuk mensosialisasikan, mendampingi, dan memudahkan mereka di dalam mengakses teknologi ini, termasuk kemampuan kita untuk mengembangkan konten," kata Fasli.
Lebih lanjut Fasli mengemukakan, dari sisi kebijakan pemerintah berkomitmen penuh untuk memanfaatkan, menginternalisasikan, dan membudayakan penggunaan teknologi pendidikan di berbagai jenis dan jalur pendidikan yang sesuai.
"Kita berharap, semua sekolah terhubung dengan internet. Anak-anak bisa belajar dengan menyenangkan," ujar Fasli.
Gubernur Papua Barnabas Suebu menambahkan, Pemerintah Daerah Provinsi Papua telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kurangnya fasilitas dan sumber pembelajaran. Saat ini, Pemprov. Papua akan melengkapi infrastruktur telekomunikasi bagi 3.000 sekolah di 3.000 desa.
"Yang sekarang kita mulai adalah melengkapi semua kampung dan sekolah dengan perangkat keras parabola, televisi, radio menggunakan (tenaga) energi matahari," katanya. DJO

Rabu, 18 November 2009

UT Adakan Rembug Pakar Matematika Dan Sains



Akreditasi Dan Sertifikasi Sangat Penting Bagi Perguruan Tinggi


Teks Foto: Pembantu Rektor II UT, Ir Nadia Sridamajanti, Med, Msi sedang membacakan sambutan Rektor UT, Prof Ir Tian Belawati pada pembukaan Seminar Nasional bertajuk ”Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sains dan Matematika Melalui Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) di Balai Sidang UT, Pondok Cabe, Tangerang.


Jakarta: Universitas Terbuka (UT) sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, memiliki daya tampung mahasiswa yang sangat besar, sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran MIPA di Tanah Air.
”Oleh karena itu untuk melindungi kepentingan publik, maka akreditasi dan sertifikasi merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh perguruan tinggi,” kata Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Dr Ir Tian Belawati, Med dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pembantu Rektor (Purek) II, Ir Nadia Sridamajanti, Med, Msi pada pembukaan Seminar Nasional ”Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sains dan Matematika Melalui Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) di Balai Sidang UT, Pondok Cabe, Tangerang, Sabtu (14/11).
Seminar nasional itu dilaksanakan oleh Fakultas Matematika Ilmu Pengatahuan Alam (FMIPA) UT dalam rangkaian peringatan ”25 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa”.
Seminar yang dikemas dalam bentuk ”rembug pakar” itu menghadirkan pembicara Prof Dr Benny Suprapto Brotosiswoyo (Guru Besar Fisika ITB), Prof Dr Anna Suhaenah Suparno, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Dr Yuni Tri Hewindati (Purek I UT).
Para pembahas terdiri atas para penulis modul dan pakar bidang MIPA dari IPB, ITB, UI, dan UGM. Sementara peserta para akademisi (dosen, mahasiswa), peneliti, guru, praktisi di bidang ke-MIPA-an, masyarakat umum, dan pemerhati pendidikan MIPA.
Menurut Prof Tian Belawati, matematika dan sains atau MIPA merupakan ilmu-ilmu dasar yang memiliki kontribusi positif terhadap ilmu-ilmu terapan. ”Perkembangan MIPA telah melahirkan ilmu-ilmu terapan yang baru,” katanya.
Dari sisi kebutuhan praktis, kata Prof Tian, MIPA telah memberikan kontribusi bagi lahirnya teknologi-teknologi terkini, misalnya komputer, karena komputer lahir dari sinergi antara ilmu fisika dan ilmu matematika.
”Tidak mengherankan apabila di banyak negara, MIPA didorong sedemikian rupa agar bisa memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu-ilmu terapan,” kata Prof Tian.
Khusus perkembangannya di Indonesia, menurut dia, ada semacam anomali. Di satu sisi muncul keinginan untuk mempercepat kemajuan teknologi, tetapidi sisi lain justru terjadi penurunan perhatian terhadap ilmu-ilmu dasar.
”Fenomena ini terlihat dari terus menyusutnya jumlah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Prof Tian mengemukakan, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di era global saat ini telah berkembang sangat pesat. Disadari pula sepenuhnya bahwa pengembangan MIPA mutlak diperlukan untuk mengembangan Iptek, oleh karena itu penelitian-penelitian di bidang MIPA perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak.
Meski UT memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajarannya, tetapi sistem PTTJJ yang diterapkan UT selama ini dianggap belum dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran MIPA secara maksimal, yang menuntut adanya penelitian-penelitian di laboartorium secara tatap muka.
Karena itu Prof Tian mengharapkan agar pertemuan seminar itu tidak hanya berguna terhadap masa depan perkembangan ke-MIPA-an di Indonesia, tetapi juga mampu memberi penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya ilmu dasar dalam penguasaan teknologi. DJO

Kamis, 05 November 2009

Semarak Peduli Kasih Sido Muncul



Camat: Uang Bantuan Jangan Buat Bayar Utang

Jakarta: Camat Kramatjati, Jakarta Timur, Ucok Bangsawan Harahap, didampingi Lurah Kramatjati, Bustami, menerima bantuan sosial bagi korban kebakaran di RT 09 dan RT 10 RW 4, baru-baru ini (3/11).
Ucok Harahap berpesan kepada warga agar uang bantuan dari Sido Muncul digunakan sebaik-baiknya, terutama untuk memperbaiki rumah pasca kebakaran.
"Kita patut bersyukur kepada Tuhan ada pihak yang peduli. Pakailah uang bantuan dari produsen Kuku Bima itu sebaik-baiknya, jangan untuk foya-foya atau untuk bayar utang. Gunakan uang sesuai niat pemberi bantuan, untuk memperbaiki rumah,'' pesan Camat Kramatjati.
Bantuan uang tunai kepada 37 KK (kepala keluarga) yang tinggal di belakang Pasar Kramatjati, Jaktim, tersebut masing-masing sebesar Rp 500.000 yang diserahkan langsung oleh Dirut PT Sido Muncul, Irwan Hidayat. Selain itu, produsen Kuku Bima Energi dan Tolak Angin itu juga memberikan bantuan Rp 25 juta untuk membeli semen bagi para korban. DJO

Senin, 02 November 2009

Dongkrak Hasil Panen 40 Persen



Pupuk Limbah Jamu Berpotensi Cerah

Teks foto: Dirut Sido Muncul, Irwan Hidayat (paling kiri) menyerahkan bantuan pompa air kepada para petani yang diterima secara simbolis oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Cirebon, Riyanto Adiputro ( dua dari kiri). Irwan juga memebrikan bantuan pupuk kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Astanalanggar, Cirebon.

Cirebon: Para petani bawang merah yang terhimpun dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Astanalanggar, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memanfaatkan limbah jamu Sido Muncul untuk dijadikan pupuk bio organik di lahan holtikultura mereka.
Pupuk tersebut menurut para petani bisa menghemat biaya produksi hampir 50 persen, dan produktivitas panen meningkat 40 persen.
Menurut para petani, pupuk bio organik yang sudah berbentuk cair tersebut telah diujicobakan di 15 hektare tanaman bawang merah, bahkan sudah melakukan panen raya perdana yang melibatkan sedikitnya 1.000 petani dan buruh tani di Losari.
Kelompok petani bawang merah di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur tersebut merupakan salah satu kelompok percontohan yang digagas PT. Sido Muncul dan PT. Nutrend Internasional dalam mengembangkan penggunakan pupuk bio organik Herbafarm berupa hasil pengolahan limbah produksi jamu PT. Sido Muncul.
Menurut Ketua Gapoktan Losari, Warsa, dengan menggunakan pupuk tersebut, para petani bisa menekan biaya produksi sampai dengan 50 persen. Di samping itu, hasil produksinya juga meningkat 40 persen. Lahan satu hektar yang biasanya hanya menghasilkan 25 ton bawang, setelah pake pupuk Herbafarm, panennya naik 40 persen.
“Pukuk jenis ini sangat prospektif untuk dikembangkan pada lahan pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon, khsusunya petani bawang dan tanaman holtikultura lainnya, seperti petani padi, bawang atau kacang panjang,” kata Warsa.
Wiraatmaji, perwakilan petani dari Subang menambahkan, dengan menggunakan pupuk bio organik Herbafarm, hasil produksi para petani bawang merah yang berada di kelompoknya mengalami peningkatan yang cukup besar.
“Biasanya, jika menggunakan pupuk biasa (kimia) dalam satu hektare hanya menghasilkan sekitar 4 ton bawang merah. Namun setelah memanfaatkan jenis pupuk dari limbah jamu itu bisa menghasilkan 6 sampai 7 ton bawang merah,” katanya.
Direktur Utama PT. Sido Muncul, Irwan Hidaya mengatakan, selain di Kabupaten Cirebon, pupuk bio organik tersebut sudah digunakan pula oleh para petani di Kabupaten Sumedang. Selama pada tahap sosialisasi, pihaknya baru mampu memproduksi sekitar 30 ton per bulan.
“Apabila minat para petani menggunakan pupuk jenis itu besar, sebetulnya sudah mampu memproduksi Herbafarm sebanyak 50 ton dalam sehari,” katanya.
Herbafarm di formulasi dari hasil produk samping jamu yang berbahan baku tanaman obat dan rempah-rempah. Pupuk ini
diproduksi melalui proses biological complexion prcsess ( BCP ).
Herbafarm diformulasi secara khusus dengan diperkaya mikroba – mikroba yang menguntungkan, penambat N, penambat K dan penambat P, hormon pertumbuhan unsurhara makro mikro dan unsur unindentified growth factor ( UGF ) yaitu formula khusus yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
Herbafarm dengan aplikasi yang tepat dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, mengurai residu kimia yang terikat dalam tanah dan meningkatkan produktifitas atau hasil panen tanaman.
Herbafarm bisa diaplikasikan untuk tanaman pangan, sayur dan tanaman tahunan ( keras ). DJO