Kamis, 11 Februari 2010

HIMPUH Adakan Muker I



Beberapa Negara Pelajari Sistem Penyelenggaraan Haji Indonesia



Teks foto: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Slamet Riyanto (dua dari kanan) menjelaskan hasil evaluasi penyelenggaraan haji 2009.

SISTEM penyelenggaraan haji Indonesia banyak diminati beberapa negara lain untuk dipelajari. Negara-negara seperti Iran, Nigeria dan Thailand sudah mengajukan minatnya untuk belajar bagaimana menyelenggarakan ibadah haji.
Bahkan mufti Rusia secara khusus minta dikirim pembimbing-pembimbing haji dari Indonesia.
``Kita sanggupi dan akan kita kirim sejumlah orang untuk melatih bimbingan haji di Rusia. Ada dua kota yang menjadi tujuan di sana, yaitu Kazakhstan dan Moskow,`` papar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Slamet Riyanto pada Evaluasi Haji di Jakarta.
Menurut dia, negara-negara itu tampaknya mengamati betul sistem penyelenggaraan haji yang kita terapkan. Memang sistem kloter itu sangat efektif.
“Pada sistem kloter itu ada pembimbing ibadah hajinya, juga terdapat dokter dan perawat sebagai layanan kesehatan. Belum lagi ke bawahnya ada regu dan sebagainya,``tambah Slamet.
Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan musim haji tahun 2010 jumlah dana setortan awal jamaah naik. dari semula Rp 20 juta menjadi Rp 25 juta. Demikian pula untuk haji khusus, dari semula setoran awalnya 3000 dolar menjadi 4000 dolar AS.
``Namun bagi jamaah yang sudah menyetor dengan setoran awal 20 juta, tidak perlu menambah lagi. Ini berlaku untuk yang terhitung tahun 2010 ini,`` tandas Menag.

Muker I HIMPUH
Sementara itu, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (
AMPHURI) kubu Baluki Ahmad mengubah nama menjadi HIMPUH (Himpunan Penyelenggarara Umrah dan Haji).
"Kami sepakat mengubah nama, yang penting kondisi organisasi berjalan baik," kata Ketua Umum HIMPUH, Baluki Ahmad di sela-sela Musyawarah Kerja ke-1 HIMPUH di Jakarta, Kamis (11/2).
Meskipun pembukaan muker I itu tidak dihadiri Menag Surya Dharma Ali maupun Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah), Slamet Riyanto,
muker yang diikuti oleh 213 PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) tersebut berlangsung khidmat dab lancar.
AMPHURI adalah organisasi PIHK yang dulu popular dengan sebutan “ONH Plus” yang didirikan 15 Oktober 2006, sebagai wadah tunggal dari tiga organisasi PIHK, yaitu AMPUH (Asosiasi Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji), AMPPUH (Asosiasi Muslim Penyelenggara Perjalanan Umrah dan Haji) dan SEPUH (Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji).
Menteri Agama saat dijabat Muhammad Maftuh Basyuni meminta ketiga organisasi tersebut melebur menjadi satu.
Para pengusaha travel haji plus sepakat membentuk AMPHURI. Namun muncul perpecahan. Ada yang dipimpin Baluki Ahmad, dan satu lagi dipimpin Fuad Hassan Masyhur.
"Apalah arti sebuah nama, yang penting anggota tidak ada yang berpindah," kata Baluki Ahmad.
Untuk pengesahan secara organisasi, katanya, acara musyawarah kerja pun berubah menjadi musyawarah luar biasa.
"Kami semua sepakat Mukernas ini menjadi Musyawarah Luar Biasa untuk merubah AMPHURI menjadi HIMPUH," ujar Baluki.
Dia juga mengusulkan agar pemerintah menambah kuota jemaah haji khusus, dan mengumumkan tambahan itu secara lebih awal.
"Tidak seperti tahun lalu ada tambahan tapi sudah diakhir. Kami sudah berada disana (Arab Saudi). Sehingga tambahan kuota 3.000 untuk jemaah khusus masih tersisa karena hanya terpakai 1.700 orang. Kalau dari sekarang dikasih tambahan 40.000 juga habis," kata Baluki. DJO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar