Kamis, 01 Oktober 2009

Simposium Bahas Problem Kulit


Pede Dengan Kulit Wajah Tetap Remaja


Teks foto: Dr. FX Hanny Suwandhani, Sp.KK (kanan) dan dr. Abraham Arimuko, Sp.KK (kiri) memberikan keterangan kepada pers di Jakarta, kemarin (1/10)

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Cabang Jakarta dan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) akan mengadakan symposium, workshop, demo dan pameran bertema ‘’Skin Aging and Rejuvenation; Toward a Better Future’’ di Auditorium Lantai VI & Poliklinik Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Subroto, Jalan Abdulrahman Saleh 24, Jakarta Pusat, 10-11 Oktober 2009.
Dokter spesialis kulit dan kelamin Kol CKM dr. FX Hanny Suwandhani, Sp. KK, selaku ketua penitia simposium, mengatakan acara ini akan membahas masalah penuaan kulit yang terjadi lebih cepat daripada umur alamiah seseorang. Kondisi yang umum dikenal sebagai penuaan dini itu akan dibahas secara menyeluruh dan mendetail, sehingga para peserta akan lebih permasalahan yang meresahkan, terutama kaum wanita.
‘Kami menyelenggarakan simposisum selama dua hari karena banyak masalah kulit yang akan dipaparkan. ’Semua aspek kulit menua, baik dari segi patofisiologi, gejala maupun penanganannya, akan dikupas tuntas,’’ kata FX Hanny.
Para peserta terdiri dari dokter umum, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis lain yang berminat. Total peserta 500 orang, sedangkan peserta hands-on training 90-an orang. Sedangkan peserta pameran ada 13 stand (buah).
Pada simposium itu, dokter ahli kulit dan kelamin akan memaparkan sejumlah makalah yang mengupas tuntas masalah pigmentasi kulit antara lain kelainan pigmen bawaan, pigmentasi akibat penuaan, pigmentasi pascainflamasi, melasma, vitiligo, cara terapi lama dan baru.
Dia menjelaskan latar belakang diadakannya simposium itu karena banyaknya masalah kelainan pigmentasi, dan untuk menghilangkan kelainan itu tidak mudah.
"Kegagalan pengobatan tidak hanya karena kurangnya efikasi obat atau tindakan yang dipakai, tetapi juga dan seringkali oleh kesalahan memilih cara yang tepat bagi kelainan yang diderita pasien. Bahkan kegagalan ada juga yang disebabkan oleh kesalahan mendiagnosis penyakit pasien," tambahnya.
Materi teori antara lain berupa: Teori kulit, analisa skin disorder, detoksifikasi, dasar-dasar kosmetikologi, dasar-dasar pengggunaan kosmedik dan efek samping;
Metode pemberian bahan aktif kosmetik dan kosmedik, produk knowledge kosmedik, metode kombinasi peresepan kosmedik, konsep terapi dan tata laksana ace, scar post acne, teori dan penggunaan tabir surya, konsep dan tata laksanan kelainan pigmentasi ( hiperpigmentasi ); Pengetahuan tentang terapi anti aging dan sulih hormon,pengetahuan tentang botox dan filler, pengetahuan sediaan parenteral perawatan kecantikan, metode peremajaan kulit ( mekanikal, tradisional, biochemical, dan chemical peels ), mesotherapi non needle ( konvensional dan generasi baru ) dengan ampul-ampul perawatan wajah, prosedur dan tatacara pendirian industri kosmetik, prosedur pendirian klinik kecantikan berikut apotek penunjangnya, studi bisnis, kapita selekta studi kasus.
Para peserta diberikan konsultasi dan bimbingan praktek kecantikan setelah jam simpisum. DJO

1 komentar: