Senin, 28 September 2009

Jadi Guru, Terpanggil Atau Terpaksa?


Manusisa Bisa Berubah Dengan Kasih Sayang

Profesi guru itu mulia, tapi tidak mudah menjalankannya. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Evaluasi proses pendidikan sangat penting, mulai tingkat pendidikan usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.

Demikian antara lain dikemukakan Dr.Hadiman, mantan Rektor Universitas Bung Karno (UBK) di sela-sela bedah buku dan seminar ’’ Menjadi Guru: Terpanggil atau Terpaksa’’ di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) Pondok Cabe, Tangerang baru-baru ini.

Menurut mantan Kapolda Sumut berpangkat Irjen Pol (Purn) itu, mengajar merupakan pekerjaan paling mudah, tetapi mendidik lebih susah. Oleh karena itu guru harus dicerdaskan, supaya mampu mencerdaskan para muridnya.

‘’Guru megemban tugas sangat mulia. Guru merupakan panggilan murni, karena tugasnya mendidik dan mengajar,’’ katanya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan ILYD (I Love You Darling), Evodia A. Iswandi mengatakan hal senada, bahwa intinya bagaimana manusia dimuliakan melalui proses belajar mengajar, dimana guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Menurut dia, guru yang terpanggil adalah mereka yang terus belajar untuk meningkatkan kemampuan diri, tidak pernah mengeluh dengan gaji atau kesejahteraan. Semua dilakukannya dengan senang hati.
Bedah Buku

Seminar yang diselingi acara bedah buku karya M Gorky Sembiring, Pembantu Rektor IV Universitas Terbuka (UT).

Dalam buku berjudul 'Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur: Menjadi Guru Sejati', terbitan Galangpress Yogyakarta 200, Gorky Sembiring mengungkapkan, bahwa pendidik atau pengajar atau guru merupakan subyek yang paling bertanggungjawab dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun sudah menjadi rahasia umum, kualitas guru di Indonesia hingga saat ini belum begitu merata.

Pertanyaan pun lantas kerap digulirkan. Menjadi guru, apakah karena terpanggil atau terpaksa, apakah karena terpilih atau tak ada pilihan? Jawaban pertanyaan-pertanyaan itu bisa dibaca dalam buku karya M Gorky Sembiring.

Menurut dia, ika dibandingkan dengan keluarga dan masyarakat, guru merupakan sosok yang paling dipercaya siswa dalam konteks keilmuwan. Oleh karena itu, lanjut dia, seorang guru harus selalu mengembangkan ilmunya.

''Sehingga guru perlu memiliki strategi-strategi jitu untuk menyiasati agar siswa senang dalam belajar dan tidak merasa tertekan,'' ujar Gorky.
Jika guru berhasil menjadi penggerak suasana KBM, kata Gorky, siswa tidak akan muak dalam belajar. Pencapaian hasil belajar seperti kognitif, afektif, dan psikomotor pun akan lebih maksimal. ''Ini karena tak ada guru yang menginginkan KBM yang dikelolanya gagal tanpa hasil,'' katanya. DJO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar