Senin, 07 September 2009

UHAMKA Bebaskan SPP Mahasiswa Thailand Selatan

Guna meningkatkan kualitas pengajaran lembaga pendidikan tinggi harus perlu mengupayakan perimbangan antara dosen akademisi dan dosen praktisi.
"Kalau dosen akademisi memberikan ilmu bersifat teori,maka dosen praktisi seharusnya mampu memberikan ilmu yang aplikatif, memperkenalkan mahasiswa dengan pengalaman di dunia riil,"
kata Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Prof Dr Suyatno.
Di depan sekitar 3.000 mahasiswa baru UHAMKA di Jakarta, Sabtu (5/9), Suyatno mengemukakan, dalam upaya itulah UHAMKA terus berupaya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas juga mengupayakan perimbangan tersebut, misalnya dengan merangkul praktisi perbankan untuk mengajar.
"Dengan demikian mahasiswa selain mendapat ilmu berupa teori juga mendapat ilmu yang bisa diterapkan untuk memasuki dunia kerja," ujarnya.
Menurut Suyatno, UHAMKA mempunyai sekitar 300 dosen, 30 persennya bergelar master dan 60 persen bergelar doktor. Ditambah lagi dengan dosen-dosen tamu pilihan secara berkala.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jakarta, UHAMKA juga menjalin kerja sama dengan pemerintah luar negeri, seperti dengan Thailand.
UHAMKA memberikan kesempatan pembebasan biaya Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP) bagi muslim di Thailand Selatan yang berminat menjadi mahasiswa di UHAMKA, sedangkan biaya hidup ditanggung pemerintah Thailand.
Berdasarkan data, kini sudah tercatat enam mahasiswa asal Thailand Selatan yang lolos seleksi. Tahun ini UHAMKA mentergetkan 30 mahasiswa Thailand.
"Mereka bertujuan menimba pengetahuan mengenai Islam di Indonesia sekaligus mempelajari Islam Muhammadiyah," ujar Rektor UHAMKA, Suyatno.
Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Gumilar Somantri diundang sebagai pembicara utama.
Gumilar yang juga Muhammadiyah berpesan kepada mahasiswa UHAMKA agar bertekad menjadi agen perubahan dan pemecah masalah kebangsaan dan keumatan, karena tanpa perubahan Indonesia hanya akan menjadi negeri tertinggal.
Rektor UI menawarkan semua mahasiswa dari luar UI, termasuk mahasiswa UHAMKA tentunya, untuk datang dan menimba ilmu di perputakaan UI yang memiliki koleksi lima juta buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar