Selasa, 29 September 2009

Sido Muncul Berikan Bantuan


Kebakaran Di Penjaringan Hanguskan 1.158 Rumah

Kebakaran yang menganguskan sedikitnya 1.158 rumah di Penjaringan, Jakarta Utara, mengundang simpatik masyarakat luas dan pemerintah untuk memberikan bantuan.
Simpatik untuk 1.650 KK korban kebakaran terus berdatangan. Tak terkecuali perusahaan swasta, seperti PT Sido Muncul, produsen Kuku Bima Energi dan Tolak Angin.
Selasa siang (29/9) kemarin, Presiden Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat bersama pejabat Pemda Jakut dan Muspida lainnya
mengunjungi para korban di tenda-tenda pengungsian.
Dari PT Sido Muncul, selain Irwan hadiri juga ikon Sido Muncul Dony Kusuma, Rieke Diah Pitaloka.
Bantuan itu sendiri kemarin langsung dibagikan kepada 1.650 KK yang rumahnya terbakar. Per KK mendapatkan masing-masing Rp 200 ribu.
“Mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit mengurangi penderitaan warga kehilangan rumahnya. Semoga mereka tabah, karena mereka yang sudah kehilangan rumah,” kata Irwan trenyuh.
Dia juga mengatakan, bantuan tersebut merupakan kegiatan rutin dari perusahaan yang telah berdiri sejak 1951 dengan produknya yang sudah melebihi 200 produk tersebut.
“Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Sido Muncul setiap ada musibah, kami terhadap warga yang mengalami musibah memanfaatkan bantuan itu sebaik mungkin,” ujarnya.
Irwan yang melihat lokasi kebakaran mengusulkan kepada Pemkot untuk membangun rumah susun di lokasi kebakaran. Menurutnya, dengan pembangunan rumah susun, akan lebih mempermudah warga serta penataanya juga terlihat lebih baik.
“Kalau rumah susun, terlihat tidak melebar dan penyedia transportasi lebih mudah,” katanya.
Di tengah-tengah lokasi pengungsian warga Penjaringan kini sudaht ada dua posko dapur umum dan dua satu posko kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI). Sementara tenda-tenda pengungsian berasal dari sejumlah instansi pemerintah, seperti dari Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Suku Dinas Tramtib dan Linmas, TNI, dan Polri.
Hingga Selasa petang puluhan warga membersihkan puing-puing sisa rumah mereka yang terbakar. Mereka masih mengais-ngais sisa reruntuhan yang masih bisa dipergunakan.
Sebagaimana diketahui, permukiman padat di dua RW di Rawa Bebek, Penjaringan, Jakut, Minggu (27/9) ludes terbakar. Kobaran api melahap 1.158 bangunan di Jalan Tanjung Wangi, RW 11 dan 12, Penjaringan, Jakut. Sebanyak 5.521 warga kehilangan tempat tinggal.
Kebakaran hebat terjadi saat sebagian warga tengah tidur siang, sementara sebagian pemilik rumah belum kembali dari mudik Lebaran. DJO

Senin, 28 September 2009

Jadi Guru, Terpanggil Atau Terpaksa?


Manusisa Bisa Berubah Dengan Kasih Sayang

Profesi guru itu mulia, tapi tidak mudah menjalankannya. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Evaluasi proses pendidikan sangat penting, mulai tingkat pendidikan usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.

Demikian antara lain dikemukakan Dr.Hadiman, mantan Rektor Universitas Bung Karno (UBK) di sela-sela bedah buku dan seminar ’’ Menjadi Guru: Terpanggil atau Terpaksa’’ di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) Pondok Cabe, Tangerang baru-baru ini.

Menurut mantan Kapolda Sumut berpangkat Irjen Pol (Purn) itu, mengajar merupakan pekerjaan paling mudah, tetapi mendidik lebih susah. Oleh karena itu guru harus dicerdaskan, supaya mampu mencerdaskan para muridnya.

‘’Guru megemban tugas sangat mulia. Guru merupakan panggilan murni, karena tugasnya mendidik dan mengajar,’’ katanya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan ILYD (I Love You Darling), Evodia A. Iswandi mengatakan hal senada, bahwa intinya bagaimana manusia dimuliakan melalui proses belajar mengajar, dimana guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Menurut dia, guru yang terpanggil adalah mereka yang terus belajar untuk meningkatkan kemampuan diri, tidak pernah mengeluh dengan gaji atau kesejahteraan. Semua dilakukannya dengan senang hati.
Bedah Buku

Seminar yang diselingi acara bedah buku karya M Gorky Sembiring, Pembantu Rektor IV Universitas Terbuka (UT).

Dalam buku berjudul 'Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur: Menjadi Guru Sejati', terbitan Galangpress Yogyakarta 200, Gorky Sembiring mengungkapkan, bahwa pendidik atau pengajar atau guru merupakan subyek yang paling bertanggungjawab dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun sudah menjadi rahasia umum, kualitas guru di Indonesia hingga saat ini belum begitu merata.

Pertanyaan pun lantas kerap digulirkan. Menjadi guru, apakah karena terpanggil atau terpaksa, apakah karena terpilih atau tak ada pilihan? Jawaban pertanyaan-pertanyaan itu bisa dibaca dalam buku karya M Gorky Sembiring.

Menurut dia, ika dibandingkan dengan keluarga dan masyarakat, guru merupakan sosok yang paling dipercaya siswa dalam konteks keilmuwan. Oleh karena itu, lanjut dia, seorang guru harus selalu mengembangkan ilmunya.

''Sehingga guru perlu memiliki strategi-strategi jitu untuk menyiasati agar siswa senang dalam belajar dan tidak merasa tertekan,'' ujar Gorky.
Jika guru berhasil menjadi penggerak suasana KBM, kata Gorky, siswa tidak akan muak dalam belajar. Pencapaian hasil belajar seperti kognitif, afektif, dan psikomotor pun akan lebih maksimal. ''Ini karena tak ada guru yang menginginkan KBM yang dikelolanya gagal tanpa hasil,'' katanya. DJO

Sabtu, 19 September 2009

Sidang Isbat: 1 Syawal 1430 H Jatuh Pada Hari Minggu

Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1428 Hijriah jatuh pada Minggu, 20 September 2009. Hasil ini diperoleh dari pemantauan di beberapa daerah dan kesaksian sejumlah perukyat seperti di Semarang (Jawa Tengah) dan Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, yang diungkapkan dalam sidang isbat di Departemen Agama di Jakarta, Sabtu (19/9).
"Muhammadiyah sudah tahu, Lebaran tanggal 20 September. Syukur alhamdulillah, kita seragam
merayakan Lebaran pada 12 Oktober," ujar Menteri Agama Maftuh Basyuni seusai membacakan keputusan sidang isbat.
"Shalat Id itu sunah, tetapi persatuan wajib," lanjut Maftuh.
Sidang isbat yang dilakukan di Operasional Room Kantor Departemen Agama, Jalan Lapangan Barat, Jakarta Pusat, antara lain dihadiri Menkominfo, M. Nuh; Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin, perwakilan Ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, Al Wasliyah, Al Irsyad, Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Dewan Dakwah Islam (DDI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Selain itu, akan hadir pula duta-duta besar negara-negara berpenduduk muslim.
Sidang itsbat juga dihadiri para pakar hisab-rukyat, dan instansi terkait seperti Lapan, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH.Maruf Amin menguatkan, bahwa 1 Syawal jatuh pada Ahad, 20 September 2009. "Karena hilal pada Sabtu malam sudah mencapai 3 derajat sampai 5 derajat," kata dia .
Kemungkinan juga tak ada perbedaan pelaksanaan hari raya Idul Fitri. "Karena sudah di atas 2 derajat, kemungkinan semua akan menetapkan hari Ahad adalah hari raya. Kemungkinan tak ada perbedaan," tambah dia. DJO

Selasa, 15 September 2009

OSN PTI Ajang Mencari Bibit Unggul



Setelah sukses menggelar Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi seluruh Indonesia (OSN-PTI) tahun 2008, Depdiknas bekerjasama dengan PT Pertamina kembali menggelar OSN PTI tahun ini.
Ajang yang bertujuan untuk menjaring bibit unggul di berbagai bidang sains seperti Kimia, Fisika dan Matematika di kalangan perguruan tinggi, diharapkan dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mampu bersaing.
“Banyaknya pemberitaan dari Malaysia adanya TKI kita yang dipermalukan, kita merasa menjadi bangsa yang rendah. Tetapi seharusnya kita menjadi bangsa yang besar karena kita bisa menjadi negara kompetiter, dengan cara mencari anak-anak yang berbakat, mencari anak-anak yang potensial di berbagai daerah yang nantinya bisa membuat bangsa ini berdirib tegak,” kata Dirjen Dikti Depdiknas, Fasli Jalal di Jakarta, Selasa (15/9).
Menurut Fasli, OSN-PTI merupakan cara untuk menggali potensi 400 juta anak bangsa. Oleh karena itu Depdiknas menawarkan beasiswa.
“Untuk tahun ini tak kurang dari 10.000 anak mendapatkan beasiswa dengan cara menjemput ke sekolah-sekolah, mereka langsung dapat voucher Rp 15 juta/siswa,” katanya.
Selain itu bagi mereka yang mendapatkan medali di ajang olimpiade internasional akan mendapatkan beasiswa. Bagi yang memperoleh medali emas mendapatkan beasiswa hingga S3, medali perak hingga S2 dan medali perunggu hingga jenjang S1. Sedangkan untuk keseluruhan perguruan tinggi di tanah air, Ditjen Dikti tahun ini menyediakan Rp 20 miliar untuk beasiswa.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (persero) Toharso mengatakan, OSN-PTI Tahun 2009 ini merupakan kelanjutan dari OSN-PTI 2008, dimana sebanyak 4.666 mahasiswa dipastikan mengikuti kompetisi tersebut.
“Tahun lalu OSN-PTI diikuti 4.666 mahasiswa. Itu melampaui target yang diharapkan penyelenggara saat itu sebanyak 2.000 mahasiswa. Untuk itu harapan kami di tahun ini peminatnya mencapai 10 ribu mahasiswa,” katanya.
Penyelenggaraan OSN-PTI 2009 terdiri dari empat tahapan, yaitu pendaftaran seleksi tingkat daerah, seleksi tingkat nasional dan penetapan pemenang. Kegiatan berupa pendaftaran telah berlangsung sejak tanggal 5 September 2009 dan akan berakhir 26 Oktober 2009.
Seleksi di tingkat daerah akan berlangsung secara serentak di masing-masing provinsi tanggal 3 November 2009. Seleksi tingkat nasional berlangsung di Jakarta tanggal 4 – 9 Desember 2009. Penetapan pememang akan diumumkan tanggal 9 Desember 2009. DJO

Mudik Gratis Sido Muncul Dilindungi Asuransi



Sebagaimana tahun-tahun sebelumya, tahun ini untuk yang ke-20 kalinya PT Sido Muncul memberikan ’’hadiah Lebaran’’ berupa mudik gratis bagi 16.000 pedagang jamu dan pedagang asongan se Jabotabek bersama keluarganya.
Menggunakan 260 unit bus para pemudik meninggalkan
area parkir barat Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Selasa (15/9), menuju enam kota tujuan: Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjar Negara, Solo dan Wonogiri.
Mereka dilepas oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, Wagub DKI Jakarta Prijanto, Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dan perwakilan Polda Metro, AKBP K Pinem. Selain itu, ikut hadir para bintang iklan Sido Muncul.
Dirut PT Sido Muncul, Irwan Hidayat menjelaskan, kegiatan itu merupakan bentuk partisipasi Sido Muncul untuk membantu pemerintah dan masyarakat kecil dalam mudik Lebaran. Mereka pun dilindungi asuransi.
"Kami bersyukur dapat menyelenggarakan kegiatan mudik gratis yang ke-20 kali. Kami juga merasa senang banyak perusahaan lain yang ikut menyelenggarakan kegiatan seperti ini, karena akan semakin banyak pemudik yang bisa mendapatkan kesempatan mudik dengan gratis, aman, nyaman, terkordinir dan bisa pulang bersama dengan teman—teman seprofesi,’’ kata Irwan.
Selain dari Jakarta, keberangkatan juga dilakukan serentak di kota lain, yaitu Bandung, Bogor, Tangerang, Cikampek, Cibinong, dan Cilegon. Kegiatan yang telah dimulai sejak tahun 1991 itu telah memulangkan sekitar 232.500 pemudik.
Meutia Hatta menyambut baik kegiatan tersebut mengingat mayoritas pedagang jamu adalah kaum perempuan. "Kami apresiasi kegiatan ini," ujarnya.
Sementara Erman Suparno mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul atas kepeduliannya kepada para penjual jamu dan asongan dengan memberikan fasilitas mudik gratis.
Hal serupa diungkapkan Jusman Syafii Jamal yang menyatakan pemerintah merasa terbantu dengan adanya mudik tersebut. "Sangat membantu pemerintah. Adanya pengelompokan pemudik dengan teratur," kata Menhub.
Sebelum diberangkatkan, sejak pagi mereka dihibur lantunan lagu-lagu dari para artis Sido Muncul dan pemberian doorprize. Djo

Senin, 14 September 2009

Sido Muncul Pelopor Program ‘’Mudik Gratis’’


Mendongkrak Omzet Hingga 800%

Perusahaan Jamu Sido Muncul setiap tahun menggelar mudik gratis bagi para penjual jamu dan pedagang asongan se-Jabodetabek ke kota-kota di Jawa. Mudik gratis tahun 2009 merupakan yang ke 20 kalinya.
"Selain penjual jamu seduh malam, penjual jamu dorong dan ibu-ibu penjual jamu gendong, kami juga mengajak para pedagang asongan untuk ikut mudik bareng," ujar Irwan Hidayat, Dirut PT Sido Muncul.
Harus diakui program ini sangat sukses membangun image (citra) korporat yang sangat bagus di tengah-tengah masyarakat luas.
Tidak hanya itu, karena program ini diberitakan secara luas oleh media massa baik cetak maupun elektronik, maka citra perusahaan Sido Muncul yang peduli pada sesama juga terbentuk di kalangan perusahaan lain dan masyarakat secara luas.
Latar belakang penyelenggaraan kegiatan yang diawali sejak tahun 1991 itu, didorong keinginan memberikan "hadiah" kepada para penjual jamu.
''Yang pertama ide dasarnya itu. Cuma kita berpikir apa ya hadiahnya. Apa dikasih sarung, apa dikasih apa? Nah pada waktu itu, kita baca di koran-koran, kalau pulang mudik itu sangat sulit, baik karena melambungnya ongkos, terbatasnya angkutan umum sehingga penumpang harus berebut. Sehingga kita sering lihat ada ibu-ibu atau anak perempuan yang mesti naik dari jendela kereta api atau bus. Saling dorong. Duh…pemandangan itulah yang melatarbelakangi munculnya ide mudik bareng dan gratis.
‘’Jadi bukan ide atau gagasan saya saja, tapi ada tim marketing, saya kan cuma juru bicara,'' kata Irwan.
Untuk pertama kalinya mudik lebaran tahun 1991 diikuti oleh 2.500 orang dengan menggunakan 50 unit bis, diberangkatkan dari Lapangan Parkir Timur Senayan.
Sejak saat itu PT Sido Muncul selalu menyelenggarakan Mudik Gratis bagi para pedagang jamu se-Jabotabek setiap tahunnya.
Tahun 2004, jumlah penumpang yang diangkut sudah mencapai 14.000-an penumpang dengan tujuan beberapa kota di Jawa Tengah.
Sampai saat ini jumlah penumpang yang diangkut PT Sido Muncul sudah lebih 150.000 penumpang. Yang diangkut bukan hanya penjual jamu Sido Muncul, tapi mencakup penjual jamu lain serta para pedagang asongan.
Irwan mengakui, program mudik gratis Sido Muncul setelah berlangsung 20 tahun, paradigmanya menjadi bergeser. Sebab dalam praktiknya produk Sido Muncul yang dijual langsung oleh para penjual di tenda-tenda atau kios-kios jamu itu hanya sekitar 15 persen saja dari keseluruhan produksi perusahaannya.
''Sekarang 85 persen pemasaran produk kami di jual outlet-outlet, di toko-toko, dan pasar swalayan. Cuma kita tidak ingin dikatakan kacang meninggalkan lanjaran, yang seolah melupakan penjual jamu langsung yang dulu menjadi pionir. Itulah substansinya,'' kata Irwan merendah.
Irwan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kini sudah banyak perusahaan yang mengadakan program mudik gratis bagi karyawannya dan pelanggannya. Dalam beberapa tahun terakhir kegiatan ini telah diikuti oleh beberapa perusahaan besar lain seperti perusahaan rokok, mie, minuman, dan lain-lain.
Menurut dia, program ini sangat menguntungkan perusahaan. Sebab lewat program mudik Lebaran ini, lama-lama Sido Muncul menjadi populer yang disertai tambah lakunya produk-produk jamu Sido Muncul, seperti Kuku Bima Energi, Tolak Angin, Kopi Ginseng, Kopi Energi dan lain-lain.
Bahkan, kata Irwan, seakan-akan fenomena mudik gratis ini menjadi trade mark-nya produk Sido Muncul.
Dampak langsung bagi perusahaan, kata Irwan, keuntungan perusahaan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
''Keuntungan kami terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Keuntungan itu sudah barang tentu mengikuti pertumbuhan omzet, hingga dalam lima tahun terakhir omzet perusahan naik mencapai 800 persen.''
Irwan tak terlalu hirau terhadap istilah untuk kegiatannya itu, apakah itu yang dinamakan CSR (Corporate Social Responsibility) atau apa. Bagi dia yang penting berbagi berkat kepada sesama. Itu saja.
Karena itu, kata Irwan Hidayat, pada akhirnya program mudik yang awalnya cuma dilatarbelakangi oleh keinginan untuk sekedar memberikan hadiah itu, menjadi bagian dari tanggung jawab sosial korporat.
''Artinya kami mengalokasikan dana tanggung jawab sosial lewat cara memudikkan orang-orang yang mempunyai andil memajukan perusahaan, ya seperti mereka itu, penjual jamu, pedagang asongan. Tanggung jawab sosial lain ada seperti memberikan penghargaan,'' katanya. Djo

Rabu, 09 September 2009

Polusi Kota Jakarta Terburuk Ketiga Di Dunia

Pemerintah DKI Bisa Digugat

Jakarta yang dijuluki kota Megapolitan menyimpan berbagai problem lingkungan, salah satunya adalah pencemaran udara.
WHO menempatkan kota Jakarta pada urutan ke tiga setelah Meksiko dan Thailand sebagai kota paling tercemar udaranya.
"Tidak berlebihan kalau kita bilang Jakarta kita bilang sebagai kota polusi karena, begitu kita keluar dari rumah kita akan langsung berhadapan dengan polusi," kata Direktur Executive Walhi DKI Jakarta, Ubaydillah, dala acara diskusi "Fenomena Hutan Beton dan Polusi" di Jakarta, Rabu (9/9).
Menurut dia, dampak polusi udara terhadap kesehatan rakyat juga belum mendapatkan perhatian serius. Padahal biaya untuk pengobatan penyakibat akibat polusi udara yang dikeluarkan warga Jakarta mencapai Rp 1,8 triliun (1998) dan angka ini akan membengkak menjadi Rp 4,3 triliun pada 2015.
Pemprov DKI Jakarta jelas-jelas tidak mampu memenuhi penambahan 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) di ibukota, seperti yang diamanatkan dalam UU No. 26/2007 tentang Tata Ruang dan Wilayah.
Ubaydillah mengatakan, dalam penataan ruang perlu jaminan atas berfungsinya pelayanan alam dan keselamatan masyarakat (ekologis) dan menjamin fungsi-fungsi social pembangunan.
‘’Bukan malah menggusur pedagang kaki lima atau masyarakat miskin dengan dalih untuk kepentingan RTH, seperti Taman BMW Tanjung Priok, Waduk Rio-rio Pulau Gadung, Pasar Keramik Rawasari dan Taman Barito. Tapi di lain pihak, sejumlah lahan parkir beralih fungsi menjadi ruang komersil, kantor pemerintah, apartemen, hotel dan perkantoran bisnis, justru tidak ditindak,’’ papar Ubaidillah.
Menurut dia, kalau pemerintah DKI Jakarta tidak mampu mengatasi dan mengendalikan pencemaran udara, masyarakat bisa saja melakukan gugatan (class action).
Pada kesempatan yang sama, Dosen Arsitektur Lanskap Universitas Trisakti, Jakarta, Iwan Ismaun mengatakan, Jakarta terlambat untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan perkotaan, terutama yang menyangkut kualitas udara. Karena, sudah 20 tahun terakhir Jakarta berkembang menjadi kota metropolitan yang sekaligus menjadi salah satu kota berpolusi udara tinggi.
"Berbagai polutan udara seperti Carbon Monoksida, Nitrogen Oxida, Hidrokarbon, Sulfur Oxida dan partikel atau debu telah memenuhi udara kota Jakarta," katanya.
Menurut Iwan, dari hasil kajian akademis yang telah dilakukan, sektor transportasi merupakan penyumbang emisi gas buang terbesar di Jakarta, terutama Carbon Monoksida, yaitu sebesar 92 persen. Disusul oleh sektor industri (5 persen), pemukiman (2 persen), dan sampah (1 persen).
Iwan mengatakan, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode LEAP (Long Range Energy Alternative Planning) dan laju pertumbuhan sektor transportasi dengan mempertimbangkan jumlah permintaan, tingkat emisi Carbon Monoksida di Jakarta pada tahun 2015 dapat mencapai 38.322,46 ton per hari.
Karenanya, untuk menetralisir polusi tersebut pemerintah DKI, menurutnya, harus mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan memperluas RTH yang berfungsi menyerap polusi udara dan sekaligus untuk meningkatkan kualitas udara kota.
"DKI Jakarta dengan luas 65.000 hektar seharusnya mempunyai RTH minimal seluas 19.500 hektar atau 30 persen dari luas wilayah untuk keseimbangan ekosistem kota," ujarnya.

Selasa, 08 September 2009

AMPHURI Minta Depag Tambah Kuota 3.000 Porsi

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) meminta pemerintah meningkatkan jatah kuota haji penyelenggara ONH Plus menjadi 30 ribu orang pada musim haji tahun 2009.
“Kami minta kepada pemerintah ada penambahan jatah kuota ONH Plus 3000 porsi pada musim haji tahun ini,” kata Ketua Umum AMPHURI, Baluki Ahmad.
Menurut Baluki, Menteri Agama Maftuh Basyuni pernah menyatakan bila masalah pemondokan atau hotel bagi penyelenggara ONH Plus tidak bermasalah Menag akan bersedia menambah jatah kuota ONH Plus.
Lebih lanjut Baluki menyatakan jatah kuota dari 16 ribu menjadi 19 ribu pada musim haji 2008 masih layak diberikan juga tahun ini, mengingat tingginya animo jamaah haji di ONH Plus.
Saat ditanya bahwa Menag Maftuh Bsyuni dikabarkan hanya memberikan jatah kuota 16 ribu bagi ONH Plus pada tahun 2009, Baluki berharap Menag dapat mempertimbangkan aspirasi para penyelenggara ONH Plus terhadap permintaan tambahan kuota tersebut.
Dalam kesempatan itu Baluki yang didampingi sejumlah pengurus teras AMPHURI, seperti Muhammad Hasan, Wakil Sekjen AMPHURI,
menyatakan siap membantu penyelenggaraan ibadah haji sebaik-baiknya demi citra bangsa di dunia internasional. Artinya, melayani jamaah haji khusus secara professional, sehingga tidak ada istilah jamaah haji khusus mengalami nasib kurang nyaman dalam hal pelayanan.
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Agama Maftuh Basyuni menjanjikan akan menaikkan kuota haji bagi penyelenggara haji yang dikategorikan ongkos naik haji (ONH) plus. Syaratnya, penyelenggara ONH plus itu tidak nakal terhadap jamaah haji yang diberangkatkannya.
”Berapa pun mereka minta, kami akan tambah kuotanya asalkan mereka benar-benar tidak nakal. Selama ini, kan, mereka nakal,” ujar Maftuh.
Sejauh ini, kuota haji bagi ONH plus sebanyak 16.000 jamaah dari total kuota 210.000 jamaah secara nasional. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pernah memberikan kepada Presiden Yudhoyono, antara lain, mengenai pelaksanaan ibadah haji yang harus diperbaiki, seperti peniadaan kuota haji bagi penyelenggaraan ONH plus.
”Kita tidak bahas rekomendasi itu. Kalau tender terbuka untuk katering haji, kita pernah lakukan tahun lalu. Namun, ternyata pelaksanaannya tidak berhasil,” kata Menag.
Menurut Maftuh Basyuni, mengenai rekomendasi peniadaan kuota bagi penyelenggara ibadah haji ONH plus sulit dilakukan mengingat waktu pelaksanaan ONH plus itu berbeda-beda waktunya.
”Sebenarnya kalau ONH lebih banyak kuotanya, saya kira akan lebih bagus karena jamaah haji yang diberangkatkan oleh penyelenggara ONH plus akan membuat saya bisa tidur nyenyak. Juga akan memberikan kebanggaan,” kata Menteri Agama,” katanya. Djo

Simulasi Haji Cordova Sesuai Tuntunan Rasul

Calon Jamaah Haji Diperkenalkan
Pada Kondisi Riil Tanah Suci


"Haji mabrur, tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." Demikianlah kutipan sabda Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam (SAW).
PT Cordova Abila Travel siap membimbing para calon jamaah ONH Plusnya mengerjakan ibadah haji secara benar sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Haji seseorang dikatakan mabrur atau maqbul apabila dia melaksanakannya sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad SAW. Pertanyaannya, berapa banyak kaum muslimin -- yang telah diberikan kesempatan menunaikan haji-- mengindahkannya? Mungkinkah kita akan meraih surga-Nya apabila kita mempraktikkan ibadah ini tanpa memahami hakikatnya? Mengerti tata caranya?
“Sungguh, tidak sedikit umat Islam yang belum mengetahui hal ini, termasuk mereka yang setiap tahunnya pergi ke tanah suci, Makkah al-Mukar-ramah, baik untuk melaksanakan ibadah haji maupun sekadar menunaikan ibadah umrah,” kata Direktur Utama
PT Cordova Abila Travel, Muharom Ahmad.
Menurut Muharom, di dalam manasik yang diselenggarakan Cordova Abila Travel diajarkan keutamaan haji dan umrah beserta dalil-dalilnya; diterangkan tata cara haji Rasulullah SAW; menyebutkan macam-macam kesabaran dalam ibadah haji dan umrah; mengupas berbagai bid’ah dan kekeliruan seputar haji dan umrah yang kerap terjadi ketika jamaah haji mengunjungi Kota Mekah dan Kota Nabi, Madinah.
Keistimewaan lain manasik yang diselenggarakan Cordova adalah para calon jamaah haji khusus itu akan diberikan simulasi ritus di Arafah dan Mina.
Tak banyak jamaah haji yang bisa memiliki kesadaran untuk melakukan ibadah haji dengan sempurna, hal itu disebabkan kurang pemahaman akan makna ibadah haji, selain akibat situasi dan kondisi jutaan umat tumplek blek pada waktu yang bersamaan di satu titik (tempat).
Oleh karena itu bimbingan manasik perlu dimantapkan pada saat di tanah air maupun ketika berada di tanah suci. Bukan hanya sekedar teori (ceramah-ceramah) tok, melainkan juga jamaah diperkenalkan dengan situasi dan kondisi sekarang, sehingga mereka tidak kaget dan panik.
Ini penting, mengingat banyak jamaah yang terkadang keliru dalam memahami rukun, wajib, sunnah dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama melaksanakan ibadah haji.
Misalnya, sejak dzuhur hingga magrib itu apa saja yang dikerjakan. Banyak jamaah kurang mengerti apa yang harus dilakukan selama wukuf di Padang Arafah. Ternyata banyak jamaah haji yang kurang bimbingan yang benar.
‘’Contoh lainnya, setelah meninggalkan Padang Arafah, banyak jamaah yang tidak MaBIT di muzdalifah, mereka sudah meninggalkan muzdalifah sebelum tengah malam,” ujar Muharom.
Padahal, MaBIT di muzdalifah termasuk perkara wajib; siapa yang tidak MaBIT maka dia harus membayar dam. “Belum lagi amalan-amalan yang termasuk perkara sunnah,” tambahnya.
Cordova tampak full power dalam membimbing jamaahnya. Bukan hanya di tanah air, tim Cordova di Arab Saudi pun siap siaga.
Mawardi Bahrain, Manager Cordova Abila Travel untuk wilayah Saudi Arabia, melalui telepon internasional kemarin malam mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan 8 (delapan) orang muthawwif, 2 (dua) muthawwifah dan seorang tenaga teknis. “Mereka merupakan para ustadz yang tinggal di Saudi Arabia dan berpengalaman menangani jemaah haji,” katanya.
Masing-masing akan menangani jemaah kurang lebih 5 orang guna memaksimalkan pelayanan bagi para tamu Allah.
“Saya berharap agar jamaah haji Indonesia tetap mempertahankan citranya yang selama ini dikenal oleh jamaah-jamaah dari seluruh dunia, sebagai jamaah yang santun dan ramah,” katanya lagi. Djo

Senin, 07 September 2009

Lustrum Ke-5 UT Luncurkan Websit Baru

Guna mengoptimalkan pelayanan belajar jarak jauh hingga menggapai seluruh warga bangsa Indonesia memperoleh layanan pendidikan, Universitas Terbuka (UT) meluncurkan website baru UT.
‘’Website itu – termasuk di dalamnya mobile learning-- diharapkan akan mampu meningkatkan layanan pelanggan (mahasiswa),’’ kata Rektor UT, Tian Belawati kepada pers dalam rangkaian Lustrum ke-5 UT.
Selama ini, pembelajaran online UT hanya dapat dilakukan melalui komputer yang terkoneksi dengan internet. Dengan M-Learn UT, kendala keterbatasan koneksi internet di daerah (terpencil) dapat diatasi dengan kemajuan teknologi komunikasi seluler yang sudah mempunyai fasilitas GPRS dan WAP.
Bahkan untuk kota-kota besar sudah berbasis HSDPA. UT memanfaatkan teknologi seluler untuk proses pembelajaran secara online dengan menggunakan media telepon seluler (HP) yang dilengkapi fasilitas GPRS dan WAP.
M-Learn adalah fasilitas tambahan untuk proses pembelajaran online melalui media HP (ponsel) karena prinsip pembelajarannya sama seperti di tutorial online. M-Leran dapat diakses melalui browser di ponsel dengan alamat url http://mleran.ut.ac.id
Sedangkan tampilan dan konten website baru UT tampak lebih segar. Perubahan ini didasari semangat membangun komunikasi yang lebih komunikatif dengan para mahasiswa dan stakeholder, sehingga memudahkan mereka memperoleh layanan UT melalui jaringan internet.
Kegiatan lustrum ke-5 UT merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperingati 25 tahun berdirinya UT. UT didirikan sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) ke-45 pada 4 September 1984.
Rangkaian kegiatan telah diawali sejak 2 Mei 2009 dan acara puncak direncanakan 2 Oktober 2009 dengan penanaman Time Capsule UT dan seminar nasional dengan tema ‘’Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh sebagai Wahana Pembangunan Jatidiri Bangsa’’.
Setelah 25 tahun mengabdikan diri, kini UT berkembang pesat dengan jumlah mahasiswa mencapai 596.922 dengan jumlah alumni 764.478 orang, tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Melalui kegiatan peringatan Lustrum ke-5 ini diharapkan diperoleh rasa kebersamaan dan kekeluargaan sesama warga UT yang semakin erat, demi tercapainya target UT menjadi salah satu PTJJ (Perguruan Tinggi Jarak Jauh) terbaik di dunia tahun 2020.

Rektor ISI: Kita Sedang ‘Dicubit’ Agar Sadar

Masukkan Tari Tradisi Ke
Dalam Kurikulum Sekolah


Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Prof Dr J. Wayan Rai S, MA mengatakan, klaim Malaysia atas tari pendet menunjukkan bahwa bangsa itu ternyata sedemikian care-nya (peduli), sedemikian luar biasa, terhadap seni-budaya Indonesia.
‘’ Kejadian ini barangkali kita sedang ‘’dicubit’’ hingga kita terjaga. Memang kita tidak boleh tinggal diam. Mari kita telaah mana-mana asset bangsa dalam hal seni-budaya yang segera memiliki hak cipta, agar tidak dengan gampangnya diakui orang lain,’’ kata Wayan Rai di sela-sela sarasehan budaya sekaligus
peluncuran iklan TV Kuku Bima Energi terbaru versi ‘’Sejarah Perkembangan Tari Pendet’’ di Jakarta, Sabtu (5/9).
Tujuan sarasehan agar masyarakat mencintai budaya bangsa sendiri dan melestarikannya. Iklan versi ‘’Sejarah Tari Pendet’’ bercerita tentang keaneka-ragaman budaya bangsa, terutama mengenai sejarah dan perkembangan Tari Pendet.
Menurut Rektor ISI, kita memang mesti bijak dalam menghadapi masalah ini. Yang penting kita sekarang dan ke depan, kita segera memiliki hak paten warisan budaya bangsa.
Kalau dilihat dari segi positifnya, mereka tertarik betapa luhurnya karya seniman-seniman kita.
‘’Secara tidak langsung mereka mempopulerkan seni-budaya kita ya, ha..ha..,’’ katanya.
Kita boleh saja bereaksi sebagai wujud kecintaan, tetapi tidak terbatas pada protes-protes. Kita harus melakukan tindakan nyata. Selain mempatenkan karya-karya seni budaya, juga menanamkan kecintaan seni-budaya kepada anak-anak sekolah dari tingkat dasar hingga menengah.
Tari tradisional kita dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Bagaimana pendapat rektor ISI?
‘’Oh jelas saya setuju. Di Bali contohnya. Itu masuk dalam pendidikan formal, non formal. Di Denpasar, setiap Minggu anak-anak TK berparade. Bahkan di setiap kabupaten/kotamadya diadakan semacam lomba. Ini berkaitan dengan upaya penggalian, pembinaan dan pengembangan seni budaya kita,’’ ujar Wayan Rai.
Bagaimana kalau seni dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah secara nasional?
‘’Oh bagus sekali. Begini ya, di Amerika lebih dari 300 set gamelan –mulai dari Amerika Selatan, Meksik, AS hingga hampir ke seluruh dunia, baik itu gamelan Jawa, Sunda, Bali dan lain sebagainya,’’ tuturnya.
Hal ini menunjukkan betapa apresiasi ‘orang luar’ terhadap seni budaya Indonesia, sangat luar biasa.
Nah, kalau kita sendiri tidak hati-hati, abai terhadap kekayaan seni-budaya kita, apa yang bakal terjadi?

UHAMKA Bebaskan SPP Mahasiswa Thailand Selatan

Guna meningkatkan kualitas pengajaran lembaga pendidikan tinggi harus perlu mengupayakan perimbangan antara dosen akademisi dan dosen praktisi.
"Kalau dosen akademisi memberikan ilmu bersifat teori,maka dosen praktisi seharusnya mampu memberikan ilmu yang aplikatif, memperkenalkan mahasiswa dengan pengalaman di dunia riil,"
kata Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Prof Dr Suyatno.
Di depan sekitar 3.000 mahasiswa baru UHAMKA di Jakarta, Sabtu (5/9), Suyatno mengemukakan, dalam upaya itulah UHAMKA terus berupaya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas juga mengupayakan perimbangan tersebut, misalnya dengan merangkul praktisi perbankan untuk mengajar.
"Dengan demikian mahasiswa selain mendapat ilmu berupa teori juga mendapat ilmu yang bisa diterapkan untuk memasuki dunia kerja," ujarnya.
Menurut Suyatno, UHAMKA mempunyai sekitar 300 dosen, 30 persennya bergelar master dan 60 persen bergelar doktor. Ditambah lagi dengan dosen-dosen tamu pilihan secara berkala.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jakarta, UHAMKA juga menjalin kerja sama dengan pemerintah luar negeri, seperti dengan Thailand.
UHAMKA memberikan kesempatan pembebasan biaya Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP) bagi muslim di Thailand Selatan yang berminat menjadi mahasiswa di UHAMKA, sedangkan biaya hidup ditanggung pemerintah Thailand.
Berdasarkan data, kini sudah tercatat enam mahasiswa asal Thailand Selatan yang lolos seleksi. Tahun ini UHAMKA mentergetkan 30 mahasiswa Thailand.
"Mereka bertujuan menimba pengetahuan mengenai Islam di Indonesia sekaligus mempelajari Islam Muhammadiyah," ujar Rektor UHAMKA, Suyatno.
Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Gumilar Somantri diundang sebagai pembicara utama.
Gumilar yang juga Muhammadiyah berpesan kepada mahasiswa UHAMKA agar bertekad menjadi agen perubahan dan pemecah masalah kebangsaan dan keumatan, karena tanpa perubahan Indonesia hanya akan menjadi negeri tertinggal.
Rektor UI menawarkan semua mahasiswa dari luar UI, termasuk mahasiswa UHAMKA tentunya, untuk datang dan menimba ilmu di perputakaan UI yang memiliki koleksi lima juta buku.

Sabtu, 05 September 2009

Sido Muncul Bantu Korban Gempa Tasik Dan Garut

Gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter yang mengguncang Jawa Barat bagian Selatan dan sekitarnya telah menimbulkan kepanikan warga, kerusakan bangunan dan menelan korban jiwa.
Bencana alam di manapun selalu menyisakan duka dan kerugian mendalam bagi yang mengalaminya.
Oleh karena itu PT Sido Muncul, produsen Tolak Angin dan Kuku Bima Energi terpanggil memberikan bantuan kepada para korban gempa bumi di Tasikmalaya dan Garut senilai lebih Rp 550 juta, baik sewcara langsung maupun melalui pihak ketiga (TVOne).
Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, bersama belasan stafnya mengendarai tujuh mobil menyerahkan bantuan uang dan bahan makanan dan obat-obatan kepada korban di Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya dan Kecamatan Singajaya, Garut.
Dua hari setelah gempa bumi di Tasik dan Garut itu, para korban praktis masih menunggu bantuan dari berbagai pihak. Para petugas pertolongan dari berbagai instansi dan swasta, memang tidak mudak memberikan bantuan kepada para korban yang lokasinya sangat berjauhan.
Disamping akses untuk mencapai lokasi tidak mudah,karena jalannya berbatu-batu, naik turun gunung, sempit pula..
Rumah mereka terletak di lereng-lereng gunung, dan banyak juga di lembah-lembah, seperti di Kampung Cianut, Kecamatan Singajaya, Garut.
Jumat malam sekitar pukul 19.00 WIB, Wakil Bupati Garut, Dicky Candra menerima secara simbolis bantuan dari Sido Muncul senilai Rp 150 juta, berupa uang tunai Rp 75 Juta, selebihnya berupa bahan makanan, obat-obatan dan minuman suplemen.
Beberapa jam sebelumnya, sekitar pukul 13.00, rombongan Sido Muncul menyerahkan bantuan serupa kepada korban di Kantor Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya.
Camat Cigalontang, Yayat Hidayat menerima bantuan dari Dirut Sido Muncul, Irwan Hidayat, disaksikan oleh masyarakat pengungsi dan segenap Muspika setempat.
“Saya menghimbau kepada pihak-pihak yang ingin membantu, supaya menyerahkan kepada satu pos, agar penyalurannya tertib dan terarah. Dan kepada Kuku Bima dan Tolak Angin, semoga makin sukses dan jaya,’’ kata Camat Cigalontang penuh haru.
Di Sukamenak, Kotamadya Tasikmalaya, Kuku Bima/Tolak Angin juga memberikan bantuan yang diterima langsung oleh Walikota Tasikmalaya, Syarif Hidayat senilai Rp 100 juta, terdiri dari uang tunai dan bahan makanan, obat-obatan dan suplemen.
Segenap pimpinan dan staf Sido Muncul berharap bantuan ini bisa meringankan beban hidup mereka, apalagi bencana ini terjadi tepat di bulan suci Ramadhan, dimana umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa.
“Semoga di bulan yang penuh rahmat ini, memperkuat iman kita dan masyarakat bisa segera bangkit kembali untuk menata kehidupannya dan siap menyongsong hari raya Iduel Fitri bersama keluarga dan masyarakat,’’ katanya di sela-sela penyerahan bantuan kepada warga koerban gempa di Kampung Cianut Kecamatan Singajaya, Garut, Jumat malam (4/9).
Tolak Angin di bulan Ramadhan ini telah menggelar acara akbar bertema “Safari Ramadhan Tolak Angin, Kacang Dua Kelinci dan Suara Merdeka bersama 5.000 Anak Panti Asuhan se Jateng” di Semarang, Pekalongan dan akan menyusul di Pati, Solo juga Magelang.

Kamis, 03 September 2009

KUKU BIMA KEMBALI TERIMA PENGHARGAAN ICSA

Kuku Bima kembali menerima penghargaan ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award). Penghargaan ICSA 2009 merupakan untuk kali kelima diterima Kuku Bima berdasarkan kategori Obat Kuat Pria (Vitality and Enhancer for Men).
Penghargaan ini diterima dari Majalah SWA bekerja sama dengan FRONTIER, dalam suatu acara menarik di Hotel ShangriLa Jaskarta, Kamis malam (3/9).
Selain kepada Kuku Bima, Frontier (sebuah lembaga konsultan riset kepuasan pelanggan), juga memberikan penghargaa serupa kepada sejumlah produk kategori consumer goods, food and beverage, farmasi, elektronik hingga otomotif.
Frontier menggunakan responden berusia antara 15-65 tahun sebagai pengguna produk dan jasa dengan tingkat pengeluaran A-E.
ICSA adalah program reguler pemberian penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia yang meraih prestasi terbaik dalam hal kepuasan pelanggan (konsumen), berdasarkan survey terhadap 10.500 responden yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia, antara lain Makassar, Medan, Surabaya, Semarang, Bandung dan Jakarta.
Sebelumnya Kuku Bima telah menerima berbagai penghargaan diantaranya sebagai Merek Terpopuler 2000, Produk Paling Memuaskan Konsumen (ICSA) 2002, Merek Terbaik (IBBA) 2003, Merek Terbaik (IBBA) 2004, Golden Brand Award (IBBA) 2005, Top Brand 2006, Produk Paling Memuaskan Konsumen (ICSA) 2006, ICSA 2007, ICSA 2008, Top Brand 2008, Top Brand 2009, Platinum Award 2008 dan 2009.
Irwan Hidayat, Presdir PT Sido Muncul, produsen Kuku Bima mengatakan, diterimanya ICSA 2009 menjadi pemicu semangat kami untuk terus berupaya meningkatkan kualitas produk-produk kami.
Selain itu, guna meningkatkan pemasaran produk-produknya PT Sido Muncul melalui produk-produk unggulannya seperti Tolak Angin dan Kuku Bima Energi, di bulan Ramadhan ini melakukan berbagai kegiatan social, seperti memebrikan bantuan kepada 10.000 anak yatim piatu di Semarang dan Jakarta 27 Agustus 2009 yang lalu dan pada 8 September 2009 mendatang.
Kegiatan social lainnya adalah memberikan bantuan kepada para korban gempa yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bantuan senilai Rp 300 juta diberikan pada Jumat besok siang (4/9).
Irwan Hidayat berharap bantuan itu dapat mengurangi beban masyarakat yang sedang dirundung musibah.

Rabu, 02 September 2009

Kuku Bima Raih IBBA 2009

Merek merupakan pencitraan dari sebuah perjalanan panjang yang sarat dengan nilai-nilai. Berawal dari sebuah pemikiran yang dalam dan kreativitas serta inovasi yang kuat, lahirlah sebuah merek.
Mengusung visi, misi, strategi dan sumber daya manusia di dalamnya dan proses manajemen yang total dan dinamis, sebuah merek akan terus tertanam di dalam benak konsumen.
Berdasarkan survey nasional terhadap variabel dan parameter tertentu di beberapa kota besar di tanah air selama tiga bulan, dengan metode multistage, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya Kuku Bima kembali meraih penghargaan "The Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2009" untuk kategori jamu/suplemen/obat penambah gairah pria dari MARS Marketing & Research dan Majalah SWA.Penghargaan diserahkan Presiden Direktur MARS, Asto Sunu Subroto kepada perwakilan Sido Muncul, produsen Kuku Bima.
Banyak penghargaan yang telah diterima Kuku Bima, khusus penghargaan IBBA merupakan untuk yang ke 9 kalinya.
Selain itu penghargaan lain yang diterima Kuku Bima adalah Top Brand Award, Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA), sebagai merek asli Indonesia dan The Word of Mouth Marketing (WOMM) Award 2009.
Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat menyambut gembira penghargaan ini. ''Kami senang Kuku Bima terus memperoleh berbagai penghargaan. Ini akan menjadi tolak ukur bagi kami untuk terus mempertahankan kualitas produk-produk kami. Selain itu kami akan terus melakukan inovasi agar produk-produk kami semakin dicintai konsumen,'' katanya sumringah.
Dalam upaya mensosialisasikan produk-produknya, seperti Kuku Bima Energi, baru-baru ini Sido Muncul melakukan road show ke sejumlah daerah seperti Kep. Babel, Ambon dan Ternate.
Di Babel (Bangka-Belitung)kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan bantuan kepada para nelayan berupa 10 kapal motor dan membantu biaya pengobatan kepada masyarakat tidak mampu di Kampung Nelayan Sungailiat, Bangka.
sedangkan di Ambon, Kuku Bima Energi melakukan kunjungan pasar bersama Dony Kesuma dan ikut mendukung kegiatan "Darwin Ambon Yacht Race". Kegiatan road show ditutup dengan memberikan bantuan bagi para korban kebakaran di Ternate.

Selasa, 01 September 2009

Ruang Terbuka Hijau Jakarta Versus Kepentingan Bisnis, Siapa Menang?

Saatnya, para elit ekonomi politik Jakarta beradaptasi dengan strategi bisnis yang lebih ramah lingkungan.

Ruang Terbuka Hijau Jakarta, tinggal sekitar 9 (sembilan) persen dari 650 Kilometer persegi, luas Jakarta. Sisanya, beralih menjadi hutan beton dan 80 persen udara Jakarta dipenuhi gas beracun. Karenanya, tidak mengherankan bila Organisasi Kesehatan Dunia 2006 menilai bahwa kualitas udara Jakarta, terburuk ketiga setelah Meksiko City dan Bangkok.

Mengapa bisa terjadi?.

''Master plan (RTRW) Jakarta dari satu periode ke periode mengalami perubahan yang signifikan,'' kata

Ir. Nirwono Yoga, Ketua Kelompok Studi Arsitektur Lanskap Indonesia, dalam diskusi bertajuk ''Ruang Terbuka Hijau Jakarta versus Kepentingan Bisnis'' di Jakarta, Kamis siang (27/8).

Menurut dia, RTRW 2010 yang segera berakhir, lebih fokus pada pembangunan kawasan untuk menggerakkan roda perekonomian. Namun belakangan fakta menyatakan bahwa entitas pemprov tak ubahnya lembaga yang cenderung lebih memfasilitasi kepentingan ekonomi politik elit masyarakat dan menafikan keberadaan majoritas masyarakat sisanya.

Dalam Rencana Induk Djakarta 1965 -1985, ruang terbuka hijau (green belt) dialokasikan seluas 37, 2 persen. Luasan RTH pada wilayah kota ini sangat sesuai dengan standar kesepakatan KTT Bumi di Rio De Jainairo (1992) dan dipertegas lagi dalam KTT Bumi di Johannesburg (2002). Proporsi RTH ditetapkan paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota atau disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah kota itu sendiri. Dengan demikian, proporsi ruang publik ditetapkan paling sedikit di atas proporsi yang dialokasikan untuk RTH tersebut.

Namun, dalam Perda No. 5 Tahun 1984, Rencana Umum Tata Ruang Jakarta 1985-2005, alokasi RTH menyusut menjadi 25,85 persen. Kikisan RTH ini kian tajam lagi, karena dalam dalam Perda No. 6 Tahun 1999, Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2000 - 2010, target RTH hanya disisakan seluas 13,4 persen. Dan, fakta terkini, RTH Jakarta tinggal 9 persen. Artinya, selama 25 tahun (1985 – 2010), RTH Jakarta ‘terkikis’ seluas 28,2 persen.

Kritis memang, karena bagian daerah yang semula diperuntukkan sebagai paru-paru kota dan daerah konservasi air, kini telah didominasi kelompok pemilik modal dengan hutan betonnya. Akibatnya, kualitas udara di DKI Jakarta sebesar 80 persen dipenuhi gas beracun seperti: gas karbon dioksida (CO2), sulfur oksida (SOx), ozon, nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO) dan timbal (Pb). Kualitas udara yang buruk juga disebabkan oleh tumbuhnya pabrik-pabrik dan gudang-gudang di kota Jakarta yang tidak lagi memenuhi ketentuan amdal.

Manajemen spontanitas, itulah gaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengelola kota. Konsep pembangunan kota yang berkelanjutan hanya sebatas retorika. Ketidakmatangan perencanaan pembangunan yang notabene tak berkelanjutan mengakibatkan Jakarta krisis lingkungan dan menuju bunuh diri ekologis.

Ruang terbuka hijau merupakan pertarungan interpretasi, mendesak bagi kota Jakarta yang memiliki laju kerusakan lingkungan hidup begitu tinggi.

Di luar hasrat dan tuntutan untuk lebih cepat menggerak roda perekonomian, Ruang terbuka hijau merupakan pertarungan interpretasi Pemprov DKI Jakarta yang merupakan ibukota negara, pusat segala macam aktivitas masyarakat Indonesia.

Jakarta kini adalah contoh kota hasil intervensi beribu macam kepentingan sosial politik. Jakarta kini menjadi contoh kota hasil intervensi beribu macam kepentingan social politik. Pembangunan di setiap jengkal tanah Jakarta tidak pernah lepas dari hasil negosiasi politik antar elit. “You punya uang, I punya kuasa. Kita bisa baku atur” Begitu kira-kira gambaran transaksi politik pembangunan di Jakarta. Pembangunan di setiap jengkal tanah Jakarta tidak pernah lepas dari hasil negosiasi politik antar elit.

Mengapa pengelolaan RTH DKI Jakarta kurang berhasil, apakah karena ‘kreativitas’ korupsinya? Ataukah karena adanya hambatan dari sumber daya alamnya. Alternatif kebijakan apa yang dapat digunakan untuk mengatasai hambatan dalam pengelolaan RTH?. Apakah harus melakukan penggusuran - masyarakat miskin - atau tetap membiarkan pemilik modal, konsisten untuk membangun, dan biasanya cukup kebal dengan hukum.

Sudah saatnya para elit ekonomi politik Jakarta segera beradaptasi dengan kecenderungan bisnis yang lebih ramah lingkungan (hak publik), tidak hanya ditujukan pada satu tujuan bisnis semata, yaitu akumulasi keuntungan ekonomi.

Saat ini, suka atau tidak suka, sulit dilepaskan dari adanya keterdesakan kebutuhan akan ruang publik yang sedang diupayakan melalui optimalisasi ruang terbuka hijau (RTH), khususnya di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta sebaiknya tidak menggunakan sumberdaya alam yang melebihi daya dukung alam itu sendiri. Mengingat kehidupan sebuah masyarakat yang demokratis, ruang publik sangat diperlukan, sebagai wahana interaksi sosial, ruang terbuka publik diharapkan dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi dan budaya.

Sudah saatnya elit politik dan birokrasi pemerintahan dapat menahan "nafsu’" pengembangan DKI Jakarta tanpa memperhitungkan aspek ruang publik, hak ekosoc masyarakat, dan perencanaan yang lebih berpihak pada keselamatan ekosistem di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya secara terintegrasi dan komprehensif.

Jika aspek-aspek vital itu masih menjadi masalah yang belum dapat dicari solusinya, maka sangatlah bijaksana jika pemerintah daerah DKI Jakarta dan elite politiknya, dapat berpikir untuk melakukan evaluasi terhadap semua mega proyek pembangunan di Jakarta, dan pada saat yang sama dapat menghentikan atau menahan semua rencana pembangunan mega proyek yang tidak menampung kebutuhan RTH dan kemaslahatan manusia dan ekosistemnya.

Ir. Bernardus Djonoputro, Sekjen Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia, menambahkan, pihaknya

akan memberikan sumbangsih kepada para pembuat kebijakan yakni para anggota DPRD Tk I 2009-2014 terpilih dengan Capacity Building tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Mahasiswa Baru UMB Dilarang Dipelonco

Panitia pengenalan kampus Universitas Mercu Buana (UMB) melarang keras memberikan kegiatan yang menjurus perpeloncoan kepada mahasiswa baru UMB tahun akademik 2009/2010.

‘’Instruksi dari pimpinan universitas dikeluarkan karena para lulusan SMA tersebut dianggap masih tahap pengenalan lingkungan baru di universitas,’’ kata Kepala Biro Humas & Customer Care UMB, Irmulan Sati (Santi) seusai pembukaan ‘Pengenalan Kampus dan Pelatihan ESQ’ di Aula Kampus UMB Meruya Selatan, Jakarta, Sabtu (29/8).
Menurut Santi, acara itu untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan kampus di lingkungan UMB. Selamaini acara mahasiswa baru selalu identik dengan perpeloncoan oleh seniornya.

‘’Kini tidak ada lagi di UMB,’’ katanya di tengah-tengah 2.300 mahasiwa baru UMB.

Dunia kampus di UMB diawali dengan kegiatan pelatihan ESQ selama enam hari sejak 23 –hingga 28 Agustus. Kegiatan ini akan membantu mahasiswa baru menghadapi lingkungan baru di kampus dan pengenalan diri serta pembentukan moral yang berbudi pekerti.

Dunia kampus UMB bertema ‘’Rebuild The Next Generation To Compete Globally’’ relevan dengan visi dan misi UMB yang ingin mendukungh terciptanya generasi baru masa depan, berorientasi pada nilai etik, enterpreneurship, kemampuan IT, bahasa asing sehingga memiliki daya saing tinggi.

Dalam pembukaan ‘Dunia Kampus”Rektor UMB, Dr Ir Suharyadi mengatakan, UMB berkembang pesat, dari jumlah mahasiswa 140 orang di awal pendiriannya, sekarang telah mencapai 14.000 mahasiswa dan 20.000 alumni UMB yang tersebar di berbagai institusi.